Sertifikasi HACCP menjadi salah satu sertifikasi yang harus Anda miliki jika ingin melakukan ekspor udang ke luar negeri. Beberapa negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat mewajibkan pengekspor memiliki sertifikasi ini.
Sertifikasi HACCP atau Hazard Analysis and Critical Control Point merupakan sertifikasi keamanan pangan untuk mendeterminasi bahaya keamanan pangan dan menerapkan kendali untuk memastikan produk yang dihasilkan aman.
Lantas, bagaimana cara memperoleh sertifikasi HACCP? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Baca Juga: Sertifikasi CBIB untuk Budidaya Udang dan Cara Mendapatkannya
Apa itu Sertifikasi HACCP?
Sertifikasi HACCP atau Hazard Analysis and Critical Control Point adalah sertifikasi yang ditujukan untuk memastikan tingkat keamanan dari produk pangan yang akan dipasarkan, baik di dalam negeri maupun diekspor ke luar negeri.
Metode sertifikasi HACCP sudah diakui internasional dan menjadi standar dari semua perusahaan pangan di dunia. Namun, untuk mendapatkan sertifikasi ini, perlu dilakukan identifikasi, analisis, serta mengelola faktor risiko yang dapat membahayakan konsumen selama proses produksi berlangsung.
Metode peniliaian sertifikasi ini dimulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas dan aman, produksi, hingga ke penanganan distribusi produk ke konsumen. Sebab, sertifikasi ini menjadi jaminan jika produk pangan yang dipasarkan sudah aman untuk dikonsumsi.
Persyaratan Dokumen untuk Sertifikasi HACCP
Sebelum mengajukan sertifikasi HACCP, Anda perlu menyiapkan dokumen-dokumen yang meliputi:
- Nomor Induk Berusaha (NIB)
- Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP)
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
- Panduan Mutu yang telah divalidasi
- Rekaman Audit Internal
Baca Juga: Mudah! Ini Panduan Ekspor Udang ke Uni Eropa
Prosedur Mendapatkan Sertifikasi HACCP
Untuk memperoleh sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point, berikut adalah prosedur yang akan Anda lewati:
1. Persiapan
Sebelum mengajukan permohonan sertifikasi HACCP, Unit Pengolahan Ikan (UPI) harus menyiapkan terlebih dahulu seluruh dokumen dan persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi ini agar proses pengajuan berjalan lancar.
2. Mengimplementasikan Sistem HACCP
Sistem HACCP telah dirancang spesifik untuk jenis produk pangan tertentu di mana masing-masing produk pangan memiliki sistem yang berbeda pula. Untuk itu, pastikan Anda telah menerapkan sistem yang sesuai dengan produk Anda.
3. Analisis
Lakukan analisis dan evaluasi internal terkait pengaplikasian sistem HACCP yang telah diterapkan di perusahaan Anda. Namun, jika Anda masih mengalami kesulitan dalam hal pengaplikasian, Anda bisa menggunakan layanan konsultan yang membantu proses evaluasi dan analisis untuk sertifikasi ini.
4. Audit dan Penilaian oleh Tim HACCP
Setelah melakukan analisis dan evaluasi internal, Anda dapat melakukan permohonan sertifikasi HACCP. Kemudian Tim HACCP akan melaksanakan inspeksi dan menugaskan TIm Inspektur Mutu untuk melaksanakan pemeriksaan dokumen, inspeksi lapangan, desk audit, dan melaporkan hasil inspeksi.
Pada tahap inspeksi, tim penilai HACCP akan melakukan peninjauan lokasi produksi secara menyeluruh, wawancara dengan staff untuk memastikan seluruh staff sudah memahami sistem HACCP, memeriksa sampel pangan, dan memberikan ulasan mengenai implementasi HACCP.
5. Hasil Penilaian
Tim auditor dan penilai HACCP akan memberikan catatan berupa kekurangan apa saja yang harus diperbaiki dari pengimplementasian sistem ini. Perusahaan akan diberikan waktu untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
Selanjutnya, perusahaan wajib melaporkan kembali ke tim auditor untuk pengecekan ulang dan memastikan sudah ada perbaikan sesuai yang disarankan. Jika perbaikan sudah sesuai, sertifikat akan diterbitkan.
Baca Juga: Ingin Ekspor Udang ke Amerika Serikat? Perhatikan Persyaratannya Berikut Ini
Manfaat Memiliki Sertifikasi HACCP
Memiliki sertifikasi HACCP memiliki beberapa manfaat yang menguntungkan perusahaan Anda, di antaranya:
- Meningkatkan kepercayaan konsumen.
- Menaikkan citra dari produk tersebut.
- Melebarkan jaringan bisnis, bahkan hingga ke luar negeri.
- Memberi jaminan akan keamanan dan kualitas produk.
- Media untuk promosi produk.
Mulai Ekspor Udang Vaname Anda Bersama AquaLink!
Itulah cara mendapatkan sertifikasi HACCP yang bisa Anda ikuti, terutama jika Anda ingin melakukan ekspor udang ke luar negeri. Sertifikat HACCP untuk perusahaan Anda akan ditetapkan dalam waktu 10 hari sejak permohonan sertifikasi diterima oleh Tim Pengendalian Mutu BKIPM.
Setelah memiliki sertifikasi HACCP, Anda dapat melakukan ekspor udang vaname ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok. Selain itu, Anda juga perlu menemukan mitra yang tepat untuk mengekspor udang Anda.
Anda dapat memilih AquaLink sebagai mitra ekspor udang Anda! AquaLink dapat membantu Anda merambah pasar global dengan harga terbaik dan sistem yang transparan.
Segera hubungi Tim DELOS AquaLink melalui contact@delosaqua.com atau submit melalui kolom kontak di website kami di www.delosaqua.com untuk memulai ekspor udang vaname Anda bersama AquaLink!